Jazz sebagai Metode Menjadi Indonesia dalam (LIFEs) Literature and Ideas Festival 2025

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Teater Salihara, 14 Agustus 2025 | 20:00 WIB

 

Jakarta,12 Agustus 2025 – Komunitas Salihara Arts Center sebagai pusat seni di Jakarta Selatan kembali dengan festival sastra dua tahunan yang dikenal dengan Literature and Ideas Festival (LIFEs). Tahun ini, LIFEs mengangkat tema Menjadi Indonesia, di mana festival ini akan mengajak kita kembali memaknai dan merenungkan secara luas isu-isu tentang diri, identitas, komunitas, dan kebangsaan, serta relevan bagi khalayak di dalam maupun luar Indonesia. Festival ini dilaksanakan dari 08 – 16 Agustus 2025. 

LIFEs 2025 tidak hanya hadir dalam program diskusi dan sastra saja namun juga menyajikan program musik salah satunya adalah Pentas Ceramah: Jazz sebagai Metode Menjadi Indonesia yang dibawakan oleh Sri Hanuraga (Aga), musisi jazz yang juga berprofesi sebagai dosen musik di Universitas Pelita Harapan pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Teater Salihara.

Pentas Ceramah: Jazz sebagai Metode Menjadi Indonesia akan membahas bagaimana Aga memahami situasi menggunakan jazz sebagai metode dalam memaknai Indonesia. Bagi Aga, kesenian dan estetika adalah sebuah moda berpikir, di mana imajinasi dan rasionalitas saling terkait satu sama lain. Jazz, sebagai tradisi kesenian yang paling melekat di dirinya, telah membentuk cara pandangnya dalam menangkap dan memaknai berbagai hal di sekitarnya.

Indonesia, dalam pemaknaan Aga adalah hasil proses intersubjektif dan saling merujuknya pemahaman tentang identitas mulai dari tingkat individu, komunitas kecil, hingga level ekonomi dan sosial yang lebih luas.

“Lalu bagaimana jazz membantu saya dalam memahami itu semua? Pertama, musisi jazz mengamati dan menyerap kosabunyi di luar dirinya lalu mempersonalisasinya dengan cara yang khas. Bunyi itu diserap apa adanya hingga benar-benar menubuh, baru kemudian mengalami proses abstraksi. 

Hasil abstraksi tersebut pun dipelajari sampai menjadi bagian dari tubuh dan kesadaran. Kedua, jazz terbiasa hidup bersama kontradiksi, merangkumnya tanpa harus mencari resolusi. Ketiga, jazz mengolah benda-benda bekas dari keseharian dan segala sesuatu di luar dirinya, lalu mengasingkannya melalui improvisasi.” terang peraih Artis Jazz Kontemporer Terbaik pada Anugerah Musik Indonesia 2022.

Dalam ceramah ini, Aga akan menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip dalam jazz dapat digunakan untuk memahami realitas. Mulai dari kebiasaan musisi jazz menyerap kosabunyi dari luar dirinya lalu mempersonalisasi hingga menjadi bagian dari tubuhnya serta menampilkan contoh sonifikasi terhadap puisi dan penyulingan air minum di Jakarta, di mana keduanya akan dikonversi menjadi komposisi bunyi yang memancing pendengar untuk melihat realitas dari perspektif baru.

Untuk melihat lebih detail tentang apa yang akan Sri Hanuraga presentasikan dalam memaknai menjadi Indonesia lewat Jazz, pengunjung dapat melakukan pembelian tiket melalui tiket.salihara.org dengan harga Rp75.000 (prapesan), Rp110.000 (on the spot), dan Rp55.000 (pelajar).

Selain Jazz sebagai Metode Menjadi Indonesia, pengunjung juga bisa menikmati program musik lain yakni penampilan grup musik Sukatani dalam Malam Penutupan LIFEs 2025, Sabtu, 16 Agustus 2025. Informasi selengkapnya kunjungi lifes.salihara.org .

 

Tentang Penceramah:

Sri Hanuraga adalah pianis dan musisi  yang menamatkan studi program master piano jazz di The Conservatorium van Amsterdam, Belanda, pada 2011 dengan predikat summa cum laude. Ia kerap berpentas di festival-festival musik penting dengan banyak seniman internasional dan musisi Indonesia terkemuka. Salah satu album musiknya adalah To the Universe (2015). Ia telah meraih sejumlah penghargaan internasional maupun nasional seperti soloist prize di East of Eastern Jazz Festival, Nijmegen (2006), The European Keep an Eye Jazz Award 2011 untuk kategori “Best Band” bersama Daniel Master Quartet dan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2016 untuk kategori Artis Jazz Instrumental Terbaik dan Artis Jazz Kontemporer Terbaik pada Anugerah Musik Indonesia 2022. Selain bermusik, ia mengajar di Universitas Pelita Harapan (UPH).

 

TENTANG LIFEs

LIFEs (Literature and Ideas Festival) adalah acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Salihara Arts Center. Festival ini pertama kali hadir pada awal era demokrasi Indonesia. Meskipun saat itu masih menggunakan nama yang berbeda, LIFEs kini menjadi salah satu festival sastra aktif tertua di Indonesia. Program LIFEs mencakup beragam kegiatan, seperti seminar, diskusi, pertunjukan, jamuan sastra, dan lokakarya. 

Tahun ini adalah 80 tahun Indonesia merdeka. Kita bangga bahwa sastra dan sastrawan selalu terlibat dalam perjuangan. LIFEs kali ini pun bertajuk “Menjadi Indonesia”, soal yang makin relevan untuk menjawab kegelisahan generasi muda yang sempat melihat #IndonesiaGelap, ingin #KaburAjaDulu, atau ingin tahu penulisan kembali sejarah Indonesia. Kita akan menelusuri karya-karya dari klasik maupun suara terkini, dalam bedah buku, seminar, ceramah, pentas bincang, maupun pentas inovatif, yang membincangkan apa itu menjadi Indonesia dan masih perlukah.

 

Tentang Komunitas Salihara Arts Center

Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.

___________________________________________________________________ 

Untuk mengetahui detail pertunjukan silakan kunjungi sosial media Komunitas Salihara: Twitter @salihara | Instagram @komunitas_salihara | atau hubungi: media@salihara.org

 

Shopping Basket

Berlangganan/Subscribe Newsletter