Undangan Terbuka Helateater Salihara 2023: Berita Acara Penjurian

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Undangan Terbuka Helateater Salihara 2023 dengan tema “Teater Objek” telah ditutup. Kami menerima 40 berkas lamaran yang memenuhi persyaratan administrasi. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan karya yang beragam dari segi tema, bentuk dan kemungkinan pemanggungan. Ada yang berpijak pada tradisi wayang hingga karya berbasis riset. Tidak sedikit yang masih berupa ide dan eksplorasi yang masih perlu dibenahi di sana-sini. Tidak sedikit pula yang belum menemukan rencana pementasan yang menarik dan layak dipanggungkan.

Merujuk pada tema Helateater 2023, kami memutuskan untuk memilih empat karya yang dinilai paling menjanjikan keberhasilan sebuah pentas teater berbasis objek seturut konsep karya masing-masing dalam Helateater 2023. Empat karya itu menawarkan pertunjukan yang kuat pada cerita dan berbeda satu sama lain. Juga, memiliki ansambel permainan objek yang rapi dan terukur.

Empat karya itu adalah:

  1. Jalinan Kusam di Lemari Sosi karya Flying Balloons Puppet (DI Yogyakarta). Pentas ini memberi kita permainan boneka di atas meja yang digabungkan dengan aktor dan manipulasi benda-benda keseharian. Hubungan aktor dengan objek dikembangkan ke dalam tiga kemungkinan: aktor sebagai dalang, aktor menggunakan objek sebagai properti pentas dan aktor adalah objek yang dimanipulasi oleh ruang dan aktor lainnya. Dengan pola permainan yang menyisakan tilas pengaruh kelompok teater boneka yang telah mapan, pentas ini mengusung tema memori dan tantangan yang dihadapi perempuan terkait dunia domestik yang membesarkannya dan dunia sosial yang mengungkungnya.
  2. Himba karya Institute Tingang Borneo Theater (Palangka Raya, Kalimantan Tengah). Himba akan dipentaskan menggunakan boneka yang dikolaborasikan dengan permainan bayangan, topeng khas suku Dayak dan pantomime. Dengan tema pelestarian hutan dan tegangan kepentingan antara adat dan industri perkebunan, antara kakek penjaga hutan keramat dan anak muda yang ambisius, kisah ini mengantarkan kita kepada permainan boneka yang kolaboratif; memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, tanpa kehilangan permainan bentuk boneka dan anasir pentas lainnya yang tak kalah menarik.
  3. Identikit karya Sekat Studio (Bekasi, Jawa Barat). Bercerita tentang seorang seniman yang mencoba menembus kerinduan akan kekasihnya melalui permainan jailangkung, yang di beberapa tempat di Indonesia dipercaya sebagai ritus yang bisa menghubungkan dunia manusia dengan dunia arwah orang mati. Identikit akan menjelajahi penggunaan set ruang dan waktu yang berjalan secara paralel dalam dimensi yang berbeda. Di dalamnya pemanggung akan menghadirkan serangkaian objek, mulai dari topeng, boneka, aktor, bayangan hingga instrumen musik. Pada bentuknya yang paripurna, pentas ini akan menyuguhkan serangkaian permainan metafora terkait tubuh, pikiran dan jiwa manusia.
  4. Bandung Bondowoso karya Wayang Suket Indonesia (Tuban, Jawa Timur). Pentas ini akan memberi watak baru kepada Bandung Bondowoso sebagai lelaki baik dan bagaimana ia bertanggung jawab terhadap pilihannya membangun seribu candi bagi Roro Jonggrang hanya dalam semalam. Penceritaan kembali legenda terkenal, tetapi dengan sudut pandang perwatakan yang berbeda, akan memberikan penonton kenikmatan tersendiri. Pementasan akan menampilkan wayang suket (wayang yang terbuat dari rumput) dengan teknik teatrikal dan permainan bayangan, dan imbuhan elemen tari, musik dan seni rupa yang memikat. Kelompok ini punya perhitungan terperinci mengenai konsep pemanggungan dan eksekusinya di atas panggung.

Empat kelompok terpilih akan menampilkan karya mereka pada Helateater Salihara yang berlangsung sepanjang Februari-Maret 2023.

Keputusan Dewan Juri ini tidak dapat diganggu gugat.

Jakarta, 05 Desember 2022

Hendromasto Prasetyo

Iwan Effendi

Zen Hae

Shopping Basket

Berlangganan/Subscribe Newsletter