Pada 2016, Festival Salihara beroleh nama baru: Salihara International Performing Arts Festival (SIPFest). Festival ini hadir setiap dua tahun —yaitu pada tahun genap, seperti 2016, 2018, 2020 dan 2022. Mulanya sebelum menjadi SIPFest, Festival Salihara pertama kali diadakan pada 2008. Festival ini menampilkan puncak-puncak seni pertunjukan, yaitu karya-karya terbaik para seniman papan atas dari Indonesia dan mancanegara. Tidak hanya menampilkan pengalaman estetika dalam bentuk seni pertunjukan, SIPFest juga menghadirkan program pendamping seperti pameran seni rupa.

SIPFest menampilkan karya-karya terbaik seniman Indonesia, di antaranya Jim Adhi Limas, Eko Supriyanto, Papermoon Puppet Theatre, Melati Suryodarmo, Teater Garasi, Iwan Gunawan, Al Suwardi dan Didik Nini Thowok. Tidak hanya menampilkan seniman terbaik Indonesia, SIPFest juga menghadirkan penampilan terbaik seniman mancanegara, seperti Lucy Guerin Inc (Australia), Ju Percussion Group (Taiwan), Toccata Studio (Malaysia), Compagnie X-Press (Prancis), ARICA Theatre Company (Jepang) dan Speak Percussion (Australia).

Pada 2022–di tengah landaan wabab Covid-19–hadir Musim Seni Salihara sebagai kelanjutan SIPFest. Kami tetap mempertahankan sejumlah sifat SIPFest, antara lain dengan menampilkan karya-karya baru yang bersifat “puncak”, seraya beradaptasi dengan jejaring dan situasi terbaru, termasuk penjarakan sosial di masa wabah.