Amongraga: Hadirkan Kolaborasi Teranyar dari Komunitas Sakatoya dan Ugo Untoro

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Teater Salihara, 27 & 28 Agustus 2022 | Sabtu & Minggu: 16:00 & 19:00 WIB 

Jakarta, 30 Agustus 2022 – Setelah sempat tampil secara daring dalam Helateater 2021 lalu, kali ini Komunitas Salihara berhasil menghadirkan kelompok teater asal Yogyakarta Komunitas Sakatoya secara luring. Berkolaborasi dengan seniman yang berasal dari daerah yang sama yakni Ugo Untoro, Komunitas Sakatoya hadir membawakan pertunjukan Amongraga pada Sabtu dan Minggu lalu, disaksikan oleh -+200 penonton.

Amongraga merupakan pementasan yang diambil dari kisah dalam Serat Centhini. Kisah ini tentang pelarian salah satu putra raja dari Kerajaan Giri yang kalah perang melawan Kerajaan Mataram. Pada pelariannya, Amongraga melakukan semadi dan tirakat di dalam goa. Dalam kisah ini Amongraga tidak sendirian, ia ditemani oleh dua pengikut setianya; Jamal dan Jamil yang juga membangun sebuah perguruan selama Amongraga bersemadi. Kisah ketenaran Amongraga pun akhirnya meluas dan terdengar oleh Raja Mataram yang akhirnya mengutus pasukannya untuk mencari Amongraga dan mengakhiri kisah pelariannya.

Komunitas Sakatoya menggunakan medium boneka pertunjukan karya seniman Ugo Untoro. Bagi Sakatoya sendiri, bermain dengan boneka Marionette merupakan hal yang baru dan Teater Salihara merupakan panggung perdana dalam menampilkan bentuk kolaborasi ini.

“Ya, ini kali pertama bagi kami berkolaborasi dengan mas Ugo, pun juga kali pertama berhadapan dengan marionette. Rasanya sungguh luar biasa, karena ada banyak tantangan yang muncul dan harus kami selesaikan seiring berjalannya proses. Kolaborasi ini terjadi karena dikawinkan oleh Salihara yang membaca marionette mas Ugo sebagai potensi pertunjukan.”

“Meski kami pernah menciptakan teater boneka  di tahun 2018, dengan material limbah sampah plastik, tetapi menghadapi marionette mas Ugo adalah pengalaman baru bagi kami. Terlebih marionette mas Ugo adalah barang sudah jadi, yang hadir dalam berbagai varian anatomi dan gaya, ada marionette yang bergaya barat, ada pula yang timur. Perbedaan itu mempengaruhi sekali bagaimana marionette itu harus dimainkan.”

Pentas Amongraga ini terbagi ke dalam lima babak yang terjadi di dua lokasi yang berbeda yakni; Serambi Salihara dan Teater Salihara. Pada babak pertama, pengunjung akan dibagi ke dalam tiga kelompok di ruang Serambi. Sembari dijamu oleh minuman kunyit asam, pengunjung disambut oleh tiga orang dalang yang memperkenalkan sosok Amongraga melalui tiga buah boneka yang berbeda rupa. Setelah babak satu selesai, kru panggung akan mengajak pengunjung berpindah ke dalam Teater Salihara. Di dalam teater, pengunjung akan menikmati alur pertunjukan sesuai dengan kelompok masing-masing. tiap kelompok diwakilkan oleh tiga warna: biru, merah, dan hijau; setiap warna akan mengikuti urutan cerita yang berbeda-beda.

Tidak hanya boneka marionette yang berukuran kecil, menjelang akhir pertunjukan, Komunitas Sakatoya juga menghadirkan boneka berukuran manusia yang juga turut merepresentasikan sosok Amongraga yang akan dimasukkan ke dalam bronjong (keranjang yang terbuat dari anyaman bambu) sebagai bentuk hukuman dari Raja Mataram karena telah meninggalkan sifat-sifat kemanusiaannya. Pentas dengan mobilisasi yang unik ini pun diadakan sebanyak empat kali dengan dua pertunjukan setiap harinya. 

 

Tentang Komunitas Sakatoya:

Komunitas Sakatoya adalah kolektif seni yang bergerak di wilayah manajemen produksi kesenian dan produksi karya teater. Semenjak 2018 karya-karya teater Sakatoya berfokus pada isu ekologi dengan berpijak pada dramaturgi keterlibatan penonton. Karya teater yang sudah dipentaskan antara lain: Octagon Syndrome (2018, Hibah Seni PKKH UGM), Karnaval Terakhir (2018/2019), Cosmicpollutant (2018, Pesta Boneka #6/2019, ARTJOG MMXIX), Egg of Damselflies (2020, PUPA Puppet Lab), The Happy Family (2018, FKY #30/2019; FTRN, ISI Yogyakarta/2021, Helateater, Komunitas Salihara). Karya lainnya ialah MEMINDAI (Instalasi interaktif) & Pura-Pura Radio #1 yang ditampilkan pada Pameran Asana Bina Seni: “Your Connection Was Interrupted”, Yayasan Biennale Yogyakarta (2020).

Pada 2021, Sakatoya berkolaborasi secara virtual bersama kelompok teater dari Inggris, Zoo Co dalam pentas Care Krisis, yang merupakan salah satu proyek terpilih program Connecting through Culture Grant 20/21 British Council. Masih di tahun yang sama, Sakatoya juga terlibat menjadi Pengarah Artistik dan Program Publik untuk Pameran Arsip Game of The Archive di Biennale Jogja XVI – Equator #6 2021. Di wilayah manajerial, Sakatoya mengelola dua program, yakni Partnership Program dan In-house Program. Melalui kedua program tersebut, Sakatoya aktif melakukan kerja-kerja manajemen produksi bersama seniman/kelompok dari bidang seni apapun, baik lokal, nasional maupun internasional.


Tentang Ugo Untoro:

Ugo adalah perupa asal Yogyakarta, karyanya juga berupa benda tiga dimensi, instalasi dan seni video. Karya-karyanya dipamerkan di luar negeri, di antaranya Amerika Serikat, Cina, Prancis, Singapura, Malaysia, Italia, Korea Selatan dan Jepang. Ugo Untoro mendapat beberapa penghargaan, di antaranya The Juror Attention pada Philip Morris Award (Jakarta, 1994), The Best 5 Finalist of Philips Morris Award (Jakarta, 1998) dan Man of The Year 2007 oleh majalah Tempo. Ia menciptakan karya baru dalam bentuk marionette dengan judul Jessica dan Bromocorah (2021), keduanya muncul sebagai karya seni rupa yang dipamerkan di Galeri Sika, Bali.

 

Tentang Musim Seni Salihara:

Musim Seni Salihara (MSS) adalah festival dua tahunan yang merupakan kelanjutan dari Salihara International Performing Arts Festival (SIPFest). Dalam penyelenggaraannya, MSS tetap mempertahankan nilai-nilai dari SIPFest yaitu tetap mempersembahkan kebaruan dalam pertunjukan seni yang dikombinasikan dengan bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan situasi. Tahun 2022 ini, MSS tidak hanya diisi oleh rangkaian seni pertunjukan saja namun juga dilengkapi oleh pameran (Kelana Boneka) dan juga seri diskusi (Fokus!). Musim Seni Salihara 2022 juga secara khusus menampilkan sejumlah eksperimentasi dari para seniman boneka kontemporer dan mengapresiasi keragaman teater boneka dan wayang yang sudah hadir begitu lama di Nusantara.

 

Tentang Komunitas Salihara Arts Center

Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.

___________________________________________________________________ 

Untuk mengetahui detail pertunjukan silakan kunjungi sosial media Komunitas Salihara: Twitter @salihara | Instagram @komunitas_salihara | atau hubungi: media@salihara.org

Shopping Basket

Berlangganan/Subscribe Newsletter