Dalam upaya merawat kesenian bahkan di masa pandemi, Komunitas Salihara rutin mengadakan Kelas Menulis Lakon yang aktif dimulai sejak 2021. Kelas ini bertujuan untuk melatih para peserta dari berbagai latar belakang untuk bisa berpikir kreatif serta kritis dalam membangun sebuah naskah pementasan teater. Melalui kelas yang diadakan secara daring di setiap awal tahun ini, peserta akan dibawa untuk menulis langsung naskah ciptaan mereka. Selain itu peserta juga akan diminta untuk presentasi bahkan bersikap kritis lewat sesi diskusi atau bedah naskah yang dipandu oleh penulis naskah lakon dan aktor, Joned Suryatmoko.
Tidak hanya menyelami bagaimana cara membuat naskah yang baik, peserta akan diperkenalkan ke berbagai bentuk atau genre pementasan dan konteksnya. Lewat perkenalan tersebut, peserta diharapkan bisa menentukan mana yang sesuai dengan gaya penulisan mereka. Dalam kelas ini, peserta juga diarahkan untuk bisa membangun sebuah adegan terstruktur yang melibatkan lebih dari satu karakter.
Di kelas ini, pengampu juga akan mengenalkan logika-logika yang terjadi dalam membangun sebuah pertunjukan serta membedakan bagaimana logika dalam membuat naskah teater akan berbeda dengan naskah film, sinetron, dan juga webseries.
2023 Siap Menyapa secara Luring
Pada 2023 Kelas Menulis Lakon hadir dengan program hibrida, di mana peserta bisa merasakan pengalaman kelas secara luring. Ini menjadi sebuah kesempatan yang langka sebab kelas ini memang diprogram untuk daring. Lewat pengalaman luring yang tersedia selama dua sesi di Komunitas Salihara, peserta dapat memanfaatkan suasana tersebut untuk membangun diskusi yang lebih intim baik dengan pengampu maupun dengan sesama peserta lain.
Bagi para peserta di luar Jakarta tetap akan mendapatkan manfaat yang sama lewat interaksi yang bisa dibangun secara digital. Diskusi mengenai membangun naskah yang baik tetap bisa berlanjut di luar jam kelas lewat sesi coffee break atau asistensi via surel.
Melahirkan Peserta dengan Karya Gemilang
Di akhir kelas, peserta akan menyelesaikan satu naskah drama yang menerapkan baik kaidah penulisan yang baik dan benar, treatment dialog yang sesuai, serta logika panggung yang baik. Setelah itu, para peserta bisa menerapkan ilmu dari kelas ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang berhubungan dengan menulis kreatif.
Di antara para alumni yang hadir dari berbagai latar belakang, banyak yang hadir dengan kabar yang membanggakan di antaranya adalah Yessy Natalia dengan karya Tuhan, Tolong Bunuh Emak menjadi Pemenang Rawayan Award oleh Dewan Kesenian Jakarta 2022 sebagai Naskah Terbaik. Ada juga Rizal Iwan dengan naskah berjudul Pindah sebagai pemenang Naskah Potensial pada sayembara yang sama, Rawayan Award. Keduanya merupakan peserta Kelas Menulis Lakon gelombang pertama (2021). Lalu ada I.B. Uttarayana Rake Sandjaja, dengan karya Muspra, Jong Santiasa Putra, Manik Sukadana dengan naskah Panen Anak, Udiarti dengan naskah Dari Dalam Tubuh dan Wulan Dewi Saraswati yang terpilih untuk dibukukan oleh Kalabuku pada program Lelakon 2022, nama-nama tersebut menghasilkan naskah yang dikembangkan dalam Kelas Menulis Lakon maupun yang tidak ditulis selama kelas. Kelima orang ini merupakan peserta Kelas Menulis Lakon gelombang dua (2022).
Kami percaya bahwa penghargaan ini bukanlah salah satu tolok ukur keberhasilan para peserta, karena implementasi dari Kelas Menulis Lakon bisa beragam dan menjadi berhasil apabila para peserta merasakan dan mendapatkan manfaat yang nyata dari kelas ini sesuai kebutuhan yang mereka cari. Bentuk apresiasi dan pengakuan terhadap para peserta dari pihak-pihak luar merupakan bonus yang tentunya menyenangkan serta diharapkan dapat memotivasi calon peserta lain untuk bersama memelihara dan mengembangkan seni teater Indonesia terutama di bidang penulisan naskah lakon.