Johary Ravaloson menulis novel Vol à vif (2016) yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Perburuan (Marjin Kiri, 2022). Novel tersebut juga mendapatkan penghargaan Prix du livre insulaire 2016 dan Prix Ivoire 2017. Johary adalah seorang penulis yang lahir di Antananarivo, Madagaskar. Bersama istrinya Sophie Bazin seorang seniman kontemporer, pada 2006 mendirikan penerbitan bernama Dodo Vole Publishing.
Barangkali kita cukup asing mendengar nama Johary Ravaloson sebagai salah satu penulis dari negara Frankofon tepatnya dari Madagaskar. Jika kita hendak menelusuri lagi bagaimana karya-karyanya, kita akan menemukan tulisan dengan napas yang mencekam dan membuat kita berpikir kritis dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Misalnya saja dalam Vol à vif, Johary mengajak kita untuk lebih jeli dalam menghakimi sebuah kejadian. Karyanya menawarkan pemikiran kritis sebelum kita mengungkap suatu perkara yang masih kita lihat berdasarkan moral masyarakat.
Johary tuntas mengaduk pergolakan batin tokoh-tokoh dalam Vol à vif yang berkisah tentang aksi tujuh pemuda suku Baar yang berjuang mempertahankan diri dan menyelamatkan diri dari kejaran aparat. Belum lagi ia menggambarkan bagaimana ganasnya bertahan hidup di dalam alam Madagaskar. Emosi yang muncul dari para tokoh lambat laun membuat pembaca tak lagi terburu-buru mengecap tindakan kriminal yang dilakukan para tokoh.
Johary juga menggambarkan bagaimana sebuah sistem berkuasa pada masyarakat yang lebih rentan. Ia menghadirkan narasi tentang negara yang dianggap sebagai musuh oleh suku Baar. Kebiasaan sebuah negara yang meminta jatah upeti kepada suku tersebut menggambarkan bagaimana yang berkuasa kemudian dengan mudah menindas yang dianggap primitif. Jika kita baca lagi, pergulatan antara suku Baar yang bertahan dan negara yang hadir menguasai alam Madagaskar, seperti kita melihat beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki konflik sengketa tanah.
Seperti apa karya-karya yang penuh gejolak, mencekam dan kritis yang ditulis oleh Johary? LIFEs 2023 akan hadir dan membahas bagaimana Johary Ravaloson berjuang dan berkisah melalui karya-karya tulisannya.