helatari-hero-2022-1

Helatari 2023: Pernyataan Dewan Juri

Pada tanggal 28 Desember 2022, Dewan Juri Helatari 2023 menerima 51 proposal karya dari seluruh daerah di Indonesia. Daerah-daerah tersebut meliputi Bali (6), Daerah Istimewa Yogyakarta (5), Lampung (1), DKI Jakarta (9), Jambi (2), Jawa Barat (7), Jawa Tengah (8), Jawa Timur (2), Kalimantan Barat (1), Kalimantan Tengah (1), Papua (2), Riau (1), Sulawesi Tenggara (1), dan Sumatera Barat (5). Kami mengapresiasi sejumlah tawaran karya tari baru yang berangkat dari khazanah tradisi maupun nontradisi, serta banyaknya proposal karya yang menawarkan kerja-kerja perlintasan dengan disiplin maupun media lain. Secara gambaran besar, kami melihat bahwa ada pergerakan yang positif di dalam gagasan tari kontemporer saat ini. Namun, kami juga menemukan kelemahan dalam narasi pelamar menerjemahkan gagasan–baik yang berangkat dari isu sosial maupun eksperimentasi seni–ke dalam sebuah konsep pertunjukan yang utuh. 

Dari keberagaman tawaran tersebut, kami memilih 8 proposal karya yang dianggap memiliki kekuatannya masing-masing, seperti membongkar relasi praktik artistik dengan relasi di luar dirinya, serta kematangan dalam mengolah tatapan atas pengalaman personal yang membuka kemungkinan tafsir lebih luas.

Dengan mempertimbangkan unsur penilaian dan pemrograman festival ini, kami kemudian sepakat memilih 3 karya untuk dipentaskan dalam Helatari Komunitas Salihara 2023. 

Karya-karya terpilih adalah sebagai berikut (tidak berdasarkan peringkat):

 

I Wayan Sumahardika – “The (Famous) Jung Jung-Te Jung Dance”

Karya ini menawarkan pemaknaan atas relasi tradisi, kesejarahan (arsip), dan proses artistik yang menantang tatapan atas karya tari Bali dalam dunia kontemporer. Pengkarya secara jelas mengambil posisi atas praktiknya, sehingga mampu memiliki kejernihan dalam menjelaskan gagasan melalui konsep pertunjukan dan berani mencoba tawaran pemanggungan yang berbeda. Hal ini juga sekaligus memperlihatkan bagaimana karya tersebut mampu menipiskan sekat yang mungkin ada di antara praktik kerja riset dengan seni itu sendiri, yaitu pengkarya secara apik menjalin keduanya sebagai satu praktik riset-artistik yang tidak terpisah dan terus bertumbuh secara konsisten.

Anastasia Verrina – “Waktu Ku Kecil, Tidak Besar”

Karya yang diajukan mampu memperlihatkan bagaimana gagasan pengkarya mengkoreografi konsep pertunjukan, yang kami pandang sebagai perluasan atas  praktik koreografi normatif. “Waktu Ku Kecil, Tidak Besar” secara berani mempertunjukan kualitas gerak yang bukan berangkat dari teknik tari secara umum – yaitu baris-berbaris (PBB), hingga pilihan pendekatan artistik yang diambilnya. Karya ini lantas memainkan ketegangan antara realita sosial dan dramaturgi panggung yang memberi kesempatan bagi penonton untuk menafsir secara luas. 

Megatruh Banyumili – “Budi Bermain Boal”

Karya ini memberi premis tentang bagaimana sebuah idiom–sebagai bagian dari metode pendidikan–tanpa disadari mempengaruhi pandangan dan perilaku sehari-hari. Premis ini kemudian diurainya melalui kerja interdisiplin yang mengekstraksi tubuh (tari) dengan pendekatan teater ala Boal, sehingga memberi dimensi lain pada karya.

 

Demikianlah pilihan dan pertanggungjawaban Dewan Juri Helatari 2023. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Kami berharap seluruh seniman yang melamar dan belum mendapat kesempatan, tetap semangat berkarya. Selamat menjalani proses kreatif bagi para seniman terpilih.

 

Jakarta, 9 Februari 2023

Dewan Juri Helatari 2023
Josh Marcy
Rebecca Kezia
Tony Prabowo

helateater-web banner

Teater Objek

Penampil: Flying Balloons Puppet (Yogyakarta), Institute Tingang Borneo Theater (Palangkaraya), SEKAT Studio (Bekasi), Wayang Suket Indonesia (Tuban), & Papermoon Puppet Theatre (Yogyakarta)

Helateater Salihara 2023 menampilkan empat kelompok teater hasil seleksi undangan terbuka bertema Teater Objek. Tema ini bertolak dari kesadaran atas kekayaan teater Indonesia yang banyak menggunakan ragam objek seperti wayang, boneka, hingga benda umum sebagai jantung pertunjukannya namun belum banyak kelompok menonjol. Dari undangan terbuka Helateater Salihara 2023, empat kelompok terpilih tersebut menunjukkan potensi keberhasilan pertunjukan seturut konsep karya yang cukup kuat.

Empat kelompok itu adalah Flying Balloons Puppet (Yogyakarta), Institute Tingang Borneo Theater (Palangkaraya), SEKAT Studio (Bekasi), dan Wayang Suket Indonesia (Tuban). Tiap kelompok menampilkan karyanya dua kali di Komunitas Salihara pada Februari-Maret. Selain penampilan kelompok teater terpilih, Salihara juga menampilkan pertunjukan teater boneka dari Papermoon Puppet Theatre.

Selamat menyaksikan!

Jadwal Acara

Jalinan Kusam di Lemari Sosi
Penampil: Flying Balloons Puppet
Sabtu-Minggu, 18-19 Februari 2023

Karya ini mengusung tema memori dan tantangan bagi perempuan terkait alam domestik yang membesarkannya sekaligus kungkungan dunia sosial di sekitarnya.

Identikit
SEKAT Studio
Sabtu-Minggu, 25-26 Februari 2023

Identikit bercerita tentang seorang seniman yang mencoba menembus kerinduan kepada kekasihnya melalui permainan jailangkung, yang pada beberapa tempat di Indonesia dipercaya sebagai ritus penghubung dunia manusia dengan dunia arwah orang mati.

Bandung Bondowoso
Wayang Suket Indonesia
Kamis-Jumat, 02- 03 Maret 2023

Pentas ini memberi watak baru kepada Bandung Bondowoso sebagai lelaki baik dan bertanggung jawab terhadap pilihannya membangun seribu candi bagi Roro Jonggrang hanya dalam semalam.

Himba
Institute Tingang Borneo Theater
Sabtu-Minggu, 04-05 Maret 2023

Himba akan dipentaskan menggunakan boneka yang dikolaborasikan dengan permainan bayangan, topeng khas suku Dayak dan pantomime.

Papermoon Puppet Theatre
Jumat-Minggu, 10-12 Maret 2023

Pertunjukan ini adalah tentang Wehea, seorang anak kecil yang tinggal di hutan hujan besar. Sama seperti orang lain yang tinggal di sana, Wehea memiliki hubungan khusus dengan alam.

jazzbuzz2023penampil

Pertukaran/Exchange

Penampil: Filipus Cahyadi Project, Guernica Quartet, Sandikala Ensemble
Kolaborator: Adra Karim, Indra Perkasa, Sri Hanuraga

Sabtu-Minggu, 04, 05, & 11 Februari 2023
Teater Salihara

Jazz Buzz 2023 hadir dengan tema Pertukaran/Exchange, sebuah gagasan untuk terus mencari bentuk dan estetika baru. Salihara Jazz Buzz 2023 menampilkan tiga penampil dengan komposisi musik yang menyajikan tema, gaya ritme, motif, serta warna yang dinamis dan dikembangkan ke arah gaya yang lebih ekspresif. Mereka adalah Filipus Cahyadi Project, Guernica Quartet, dan Sandikala Ensemble. Selain itu ketiga musisi ini bekerjasama dengan para kolaborator musisi jazz Indonesia yaitu Adra Karim, Sri Hanuraga, dan Indra Perkasa. Selamat menikmati musik jazz!

Jadwal Acara

Sandikala Ensemble
Sabtu, 04 Februari 2023, 20:00 WIB
Teater Salihara

Sandikala Ensemble adalah grup dengan format yang banyak menggunakan instrumen gamelan. Dion Nataraja adalah komponis sekaligus direktur artistik Sandikala Ensemble, grup ini menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi instrumen gamelan dan jazz.

Filipus Cahyadi Project
Minggu, 05 Februari 2023, 16:00 WIB
Teater Salihara

Grup dengan format kuintet ini telah menciptakan empat karya dan satu karya kolaborasi dengan musisi senior Indra Perkasa. Grup ini dengan direktur artistik Filipus Cahyadi akan menghadirkan karya dengan konsep yang menarik, yaitu menggunakan konsep Meter atau pola hitungan 3, 5, 7, 11, 13. Hitungan ganjil ini menandai sebagai pola asimetris.

Guernica Quartet
Sabtu, 11 Februari 2023, 20:00 WIB
Teater Salihara

Guernica Quartet hadir dengan format kuartet (saksofon, piano, bas dan drum), mereka merepresentasikan karya-karyanya berupa campuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam. Mereka mencoba mengeksplorasi suara dan berbagai jenis musik lain seperti musik tradisional Jepang, India, musik-musik Timur Tengah dan musik Armenia.

Undangan Terbuka Helateater Salihara 2023: Berita Acara Penjurian

Undangan Terbuka Helateater Salihara 2023 dengan tema “Teater Objek” telah ditutup. Kami menerima 40 berkas lamaran yang memenuhi persyaratan administrasi. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan karya yang beragam dari segi tema, bentuk dan kemungkinan pemanggungan. Ada yang berpijak pada tradisi wayang hingga karya berbasis riset. Tidak sedikit yang masih berupa ide dan eksplorasi yang masih perlu dibenahi di sana-sini. Tidak sedikit pula yang belum menemukan rencana pementasan yang menarik dan layak dipanggungkan.

Merujuk pada tema Helateater 2023, kami memutuskan untuk memilih empat karya yang dinilai paling menjanjikan keberhasilan sebuah pentas teater berbasis objek seturut konsep karya masing-masing dalam Helateater 2023. Empat karya itu menawarkan pertunjukan yang kuat pada cerita dan berbeda satu sama lain. Juga, memiliki ansambel permainan objek yang rapi dan terukur.

Empat karya itu adalah:

  1. Jalinan Kusam di Lemari Sosi karya Flying Balloons Puppet (DI Yogyakarta). Pentas ini memberi kita permainan boneka di atas meja yang digabungkan dengan aktor dan manipulasi benda-benda keseharian. Hubungan aktor dengan objek dikembangkan ke dalam tiga kemungkinan: aktor sebagai dalang, aktor menggunakan objek sebagai properti pentas dan aktor adalah objek yang dimanipulasi oleh ruang dan aktor lainnya. Dengan pola permainan yang menyisakan tilas pengaruh kelompok teater boneka yang telah mapan, pentas ini mengusung tema memori dan tantangan yang dihadapi perempuan terkait dunia domestik yang membesarkannya dan dunia sosial yang mengungkungnya.
  2. Himba karya Institute Tingang Borneo Theater (Palangka Raya, Kalimantan Tengah). Himba akan dipentaskan menggunakan boneka yang dikolaborasikan dengan permainan bayangan, topeng khas suku Dayak dan pantomime. Dengan tema pelestarian hutan dan tegangan kepentingan antara adat dan industri perkebunan, antara kakek penjaga hutan keramat dan anak muda yang ambisius, kisah ini mengantarkan kita kepada permainan boneka yang kolaboratif; memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, tanpa kehilangan permainan bentuk boneka dan anasir pentas lainnya yang tak kalah menarik.
  3. Identikit karya Sekat Studio (Bekasi, Jawa Barat). Bercerita tentang seorang seniman yang mencoba menembus kerinduan akan kekasihnya melalui permainan jailangkung, yang di beberapa tempat di Indonesia dipercaya sebagai ritus yang bisa menghubungkan dunia manusia dengan dunia arwah orang mati. Identikit akan menjelajahi penggunaan set ruang dan waktu yang berjalan secara paralel dalam dimensi yang berbeda. Di dalamnya pemanggung akan menghadirkan serangkaian objek, mulai dari topeng, boneka, aktor, bayangan hingga instrumen musik. Pada bentuknya yang paripurna, pentas ini akan menyuguhkan serangkaian permainan metafora terkait tubuh, pikiran dan jiwa manusia.
  4. Bandung Bondowoso karya Wayang Suket Indonesia (Tuban, Jawa Timur). Pentas ini akan memberi watak baru kepada Bandung Bondowoso sebagai lelaki baik dan bagaimana ia bertanggung jawab terhadap pilihannya membangun seribu candi bagi Roro Jonggrang hanya dalam semalam. Penceritaan kembali legenda terkenal, tetapi dengan sudut pandang perwatakan yang berbeda, akan memberikan penonton kenikmatan tersendiri. Pementasan akan menampilkan wayang suket (wayang yang terbuat dari rumput) dengan teknik teatrikal dan permainan bayangan, dan imbuhan elemen tari, musik dan seni rupa yang memikat. Kelompok ini punya perhitungan terperinci mengenai konsep pemanggungan dan eksekusinya di atas panggung.

Empat kelompok terpilih akan menampilkan karya mereka pada Helateater Salihara yang berlangsung sepanjang Februari-Maret 2023.

Keputusan Dewan Juri ini tidak dapat diganggu gugat.

Jakarta, 05 Desember 2022

Hendromasto Prasetyo

Iwan Effendi

Zen Hae

Undangan Terbuka Jazz Buzz 2023: Berita Acara Penjurian

Pada Selasa, 25 Oktober 2022 telah dilaksanakan Penjurian Jazz Buzz 2023 di Komunitas Salihara secara luring. Dewan Juri yang melakukan penilaian terhadap pendaftar Jazz Buzz 2023 adalah:

  1. David Tarigan
  2. Nita Aartsen
  3. Tony Prabowo

Berdasarkan hasil rapat Dewan Juri, musisi dan grup pendaftar yang terpilih untuk tampil pada Jazz Buzz 2023, sebagai berikut:

  1. Filipus Cahyadi dengan judul karya “Lima” dan “Lucky Number”;
  2. Guernica Quartet dengan judul karya “Enigma” dan “Sun Dance”;
  3. Sandikala Ensemble dengan judul karya “Herutjokro as Posthuman” dan “Kafka, Postmortem”.

Ketiga grup tersebut mengetengahkan ide dan konsep yang cukup menarik, unik dan segar, sesuai dengan tema yang ditawarkan oleh Salihara, yaitu “Pertukaran/Exchange”. Komposisi musik dengan tema, gaya ritme, motif, serta warna yang dinamis telah memberi peluang yang menarik untuk bisa dikembangkan ke arah gaya yang lebih ekspresif.

Karya ketiga grup ini menawarkan unsur kebaharuan dan diharapkan bisa bekerjasama dengan para kolaborator yang telah dipilih oleh pihak Salihara yaitu Adra Karim, Sri Hanuraga, dan Indra Perkasa untuk bisa memberikan warna dan gaya dalam perkembangan jazz masa kini.

 

Jakarta, 31 Oktober 2022

David Tarigan

Nita Aartsen

Tony Prabowo

_Final Kompetisi Debat Sastra 2022-Thumbnail_id

Kompetisi Debat Sastra 2022: Berita Acara Penjurian Tahap II Penentuan Pemenang

Kompetisi Debat Sastra 2022
Berita Acara Penjurian Tahap II Penentuan Pemenang

 

Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022, telah dilaksanakan Penjurian Tahap II Kompetisi Debat

Sastra 2022 Komunitas Salihara, bertempat di Teater Blackbox Komunitas Salihara. Dewan Juri dalam Penjurian Tahap II ini, yaitu:

  1. Arief Bagus Prasetyo
  2. Dewi Anggraeni
  3. Nirwan Dewanto

Catatan juri atas final Kompetisi Debat Sastra 2022  sebagai berikut:

Dewan juri menilai kelompok yang menjadi juara kedua berani melakukan pembacaan dekat terhadap puisi-puisi Chairil dan puisi penyair berbahasa Inggris yang mereka pilih. Namun, mereka menghadapi kesulitan mengartikulasikan gagasannya sendiri. Mereka kerap kali tampak kebingungan baik dalam menjawab pertanyaan lawan debat atau bahkan dalam mendebat lawan. Mereka juga terlihat kurang kompak dan kurang memanfaatkan waktu yang tersedia.

Sedangkan kelompok yang menjadi juara pertama memiliki keberanian dalam menjelajahi gagasan, terlepas dari ide itu tepat atau tidak. Hal itu memperlihatkan wawasan mereka yang lebih luas. Mereka juga tampak lebih siap dalam menghadapi kompetisi ini. Mereka kelihatannya tidak hanya belajar mengenai sastra tetapi juga teori-teori lainnya. Mereka mampu memanfaatkan waktu dengan sangat baik dan demikian kompak. Mereka juga menyadari bahwa dalam kompetisi ini, penguasaan aksi panggung dan retorika sangat penting.

Namun, konsistensi mereka dalam menampilkan satu sudut pandang yang kuat juga menjadi kekurangan kelompok ini. Kerap kali tafsiran mereka terlalu jauh dan cenderung memfilosofikan penafsiran mereka sendiri terhadap puisi-puisi Chairil. Hasilnya narasi lebih kuat daripada analisis.

 

 

Berdasarkan hasil penjurian dan diskusi yang dilaksanakan, Dewan Juri mengambil keputusan Pemenang II Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA 2022 adalah:

Cinta, Patriotisme, dan Perang; Suara ‘Amerika’ dalam Sajak-Sajak Chairil Anwar karya Kelompok Senja di Pelabuhan Kecil (SMAS ISLAM NURUL IMAN)

Dan Pemenang I:

Cinta Diri, Cinta Kamu, Cinta Bangsa: Mengungkap Rupa-Rupa Cinta dalam Kelindan Kalam si Binatang Jalan  karya Kelompok TigaMuda (BINUS SCHOOL Serpong)

 

Demikianlah keputusan Dewan Juri Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA 2022 dibuat dan tidak dapat diganggu gugat.

 

Jakarta, 29 Oktober 2022

 

Dewan Juri

Arief Bagus Prasetyo
Dewi Anggraeni
Nirwan Dewanto

 

Mengetahui

Zen Hae
Kurator Gagasan Komunitas Salihara

Chairil-banner web

Seratus Tahun Chairil Anwar

Kamis-Minggu, 27-30 Oktober 2022

Komunitas Salihara

Seratus Tahun Chairil Anwar adalah acara sastra yang mencoba memberi warna lain dari momentum satu abad kelahiran penyair avantgardis Chairil Anwar (1922-2022). 

Sejumlah program terpilih kami tampilkan untuk memperkuat aspek perayaan sekaligus untuk memberikan penekanan yang berbeda dari program-program serupa yang telah dan tengah berjalan di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini.

Mulai dari Kompetisi Debat Sastra SMA, Ceramah, Diskusi Berseri, Pembacaan Puisi hingga Pameran Arsip Chairil Anwar. Program-program ini secara keseluruhan merupakan rangkaian acara sastra yang penting sepanjang Oktober 2022. 

Waktu penyelenggaraannya sengaja pula dibarengkan dengan momentum Sumpah Pemuda dan penabalan bahasa Indonesia sebagai “bahasa persatuan”, yakni 28 Oktober. 

Bukan hanya menampilkan hasil-hasil pemikiran terbaru tentang sastra—bahkan dari generasi siswa SMA/MA—tetapi juga memajang kembali jejak-jejak sejarah Chairil Anwar dalam lanskap kesusastraan Indonesia.

JADWAL

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Ceramah | 19.00 WIB
Modernisme Artistik Chairil Anwar
Pembicara: Arif Bagus Prasetyo

DAFTAR

Sesi 1 | 16.00 WIB
Diskusi Chairil Anwar dalam Enam Tilikan
Pembicara: Royyan Julian dan Laksmi Pamuntjak
Moderator: Fariq Alfaruqi

DAFTAR

 

Pembukan Pameran | 19.00 WIB
Seratus Tahun Chairil Anwar: Aku Berkisar Antara Mereka
Pameran: 28 Oktober-04 Desember 2022
Galeri Salihara
Jam buka pameran: Selasa-Minggu, 11.00-19.00 WIB
Senin dan hari libur nasional tutup.

DAFTAR

Final Kompetisi Debat Sastra | 13.00 WIB
Membandingkan Chairil Anwar dan Penyair Amerika Serikat
Komunitas Salihara

DAFTAR

 

Seri 2 | 16.00 WIB
Diskusi Chairil Anwar dalam Enam Tilikan
Pembicara: Asep Subhan dan Yusri Fajar
Moderator: Dwi Ratih Ramadhany

DAFTAR

 

Pembacaan Puisi | 19.00 WIB
Sutradara: Ruth Marini
Komunitas Salihara

DAFTAR

Seri 3 | 13.00 WIB
Diskusi Chairil Anwar dalam Enam Tilikan
Pembicara: Ari Adipurwawidjana dan Eka Ugi Sutikno
Moderator: Dhianita Kusuma Pertiwi

DAFTAR

 

Diskusi | 16.00 WIB
Modernisme Artistik di Sekitar Chairil Anwar: Seni Rupa dan Arsitektur
Pembicara: Ari Respati dan Setiadi Sopandi
Moderator: Ibrahim Soetomo

DAFTAR

Pendaftaran acara akan dibuka mulai 15 Oktober 2022

Kompetisi Debat Sastra 2022: Berita Acara Penjurian Tahap I Finalis

Pada Hari Kamis, 29 September 2022, telah dilaksanakan Penjurian Tahap I Kompetisi Debat Sastra 2022 Komunitas Salihara melalui platform virtual, Zoom. Dewan Juri dalam Penjurian Tahap I ini, yaitu:

  1. Arif Bagus Prasetyo
  2. Alpha Hambally
  3. Dhianita Kusuma Pertiwi

Berdasarkan hasil penjurian dan diskusi yang dilaksanakan, Dewan Juri mengambil keputusan bahwa dua makalah yang terpilih menjadi finalis Kompetisi Debat Sastra 2022, sebagai berikut:

Cinta, Patriotisme, dan Perang; Suara ‘Amerika’ dalam Sajak-Sajak Chairil Anwar
karya
Kelompok Senja di Pelabuhan Kecil (SMAS ISLAM NURUL IMAN)

Dan:

Cinta Diri, Cinta Kamu, Cinta Bangsa: Mengungkap Rupa-Rupa Cinta dalam Kelindan Kalam Si Binatang Jalang
karya
Kelompok TigaMuda (BINUS SCHOOL Serpong)

 

Jakarta, 29 September 2022

Arif Bagus Prasetyo

Alpha Hambally

Dhianita Kusuma Pertiwi

Ayu Utami

Kurator Sastra Komunitas Salihara

Membaca Kitab yang “Hilang” : Risalah BPUPKI

Terbentuknya bangsa Indonesia tidak lepas dari gagasan dan pemikiran para tokoh-tokohnya, seperti Soekarno, Muhammad Yamin, Soepomo, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Radjiman dan tokoh lainnya. Gagasan dan pemikiran itu terkumpul dalam risalah dan notulensi sidang BPUPKI & PPKI. Misalnya gagasan tentang perumusan Pancasila atau mengenai Piagam Jakarta. Ibarat Kitab Suci Republik Indonesia, isi naskah ini sangat penting bagi sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Kita pantas bangga dan terharu dengan perdebatan yang terjadi di dalamnya.

Perjalanan pencatatan dan penerbitan naskah ini juga penuh lika-liku, sebelum pada 1998 setelah Reformasi, Sekretariat Negara menerbitkan edisi keempat yang lebih lengkap. Namun, adakah yang betul-betul membaca isi dari Risalah Sidang BPUPKI?

Program ini mengajak kita membaca kembali naskah Risalah BPUPKI untuk menemukan perspektif lebih kaya mengenai apa yang terjadi dalam bulan-bulan menentukan berdirinya bangsa Indonesia.

Jadwal

25 sesi setiap Selasa & Kamis,
04 Oktober – 22 Desember 2022
19:00 WIB
via Zoom

Tujuan

  • Melibatkan publik sebagai peserta aktif dengan membuka ruang partisipasi
  • Menyebarluaskan pengetahuan akan naskah BPUPKI-PPKI
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Selasa, 04 Oktober 2022
Sidang Pertama
Rapat Besar, 29 Mei 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia
Peran:
Narator, Muhammad Yamin, Soeroso.

LIHAT NASKAH

Kamis, 06 Oktober 2022
Sidang Pertama
Rapat Besar, 31 Mei 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia (lanjutan)
Pembicaraan tentang Daerah Negara & Kebangsaan Indonesia.
Peran:
Narator, Ki Bagoes Hadikoesoemo.

LIHAT NASKAH

Selasa, 11 Oktober 2022
Sidang Pertama
Rapat Besar, 31 Mei 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia (Lanjutan)
Pembicaraan tentang Daerah Negara & Kebangsaan Indonesia.
Peran:
Narator,  Soepomo.

LIHAT NASKAH

Kamis, 13 Oktober 2022
Masa Sidang Pertama
Rapat Besar, 31 Mei 1945
Acara :
Pembahasan tentang Dasar Negara Indonesia (lanjutan)
Pembicaraan tentang Daerah Negara & Kebangsaan Indonesia (lanjutan)
Peran:
Narator,  Muhammad Yamin.

LIHAT NASKAH

Selasa, 18 Oktober 2022
Sidang Pertama
Rapat Besar, 1 Juni 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia (Lanjutan)
Peran:
Narator,  Soekarno, Suara tepuk tangan.

LIHAT NASKAH

 

Kamis, 20 Oktober 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 10 Juli 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Bentuk Negara
Peran:
Narator, Radjiman, Soeroso, Soekarno, Yamin, Soekardjo Wirjopranoto, Wongsonagoro, Woerjaningrat, Oto Iskandardinata, Abikoesno, Ki Bagoes Hadikoesoemo.

LIHAT NASKAH

Selasa, 25 Oktober 2022
Rapat Besar, 10 Juli 1945
Lanjutan (Sidang Kedua, 10 Juni 1945)
Acara :
Pembicaraan tentang Bentuk Negara
Aktor:
Narator, Radjiman, Soesanto, Dahler, Muhammad Yamin, Radjiman, Singgih, Soeroso, Soekardjo Wirjopranoto, Soekarno, Soekiman, Latuharhary, Sanoesi, Nyonya Soenarjo, Woerjaningrat, Mansoer, Moezakir, Dasaad.

LIHAT NASKAH

Rabu, 26 Oktober 2022
Rapat Besar, 10 Juli 1945 (Lanjutan)
Acara :
Pembahasan tentang Wilayah Negara
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Soekarno, Sanoesi, Woerjaningrat, Moezakir, Muhammad Yamin, Abdul Kaffar, Soemitro Kolopaking.

LIHAT NASKAH

Selasa, 01 November 2022
Rapat Besar, 11 Juli 1945
Acara :
Pembicaraan tentang Wilayah Negara (Lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Soeroso, Hatta, Soekarno, Muhammad Yamin, Soetardjo, Agoes Salim, Wedyodiningrat, Maramis, Sanoesi, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Oto Iskandardinata, Rooseno, Mr. Besar.

LIHAT NASKAH

Kamis, 03 November 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 11 Juli 1945 (Lanjutan)
Acara :
– Persiapan penyusunan Rancangan Undang-undang Dasar
– Pembentukan Panitia Perancang Undang-undang Dasar
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Parada Harahap, Wedyodiningrat, Soemitro Kolopaking, Liem Koen Hian, Wongsonagoro.

LIHAT NASKAH: SESI 10 & SESI 11

 

Selasa, 08 November 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 11 Juli 1945 (Lanjutan)
Acara :
Persiapan Penyusunan Rancangan Undang-undang Dasar
Pembentukan Panitia Perancang Undang-undang Dasar
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Oei Tian Tjoei, Oei Tjong Hauw, Baswedan, Lim Koen Hian, Soekarno, Soerjo Hamidjojo, Abikoesno, Soeroso, Muhammad Yamin.

LIHAT NASKAH

 

Kamis, 10 November 2022
Sidang Kedua
Rapat Panitia Hukum Dasar, 11 Juli 1945
Acara:
Pembicaraan tentang Rancangan Undang-undang Dasar
Peran:
Narator, Soekarno, Wongsonagoro, Maramis, Oto Iskandardinata, Soepomo, Singgih, Salim, Sartono, Latuharhary, Santoso, Djajadiningrat, Soebardjo, Soekiman, Wachid Hasjim.

LIHAT NASKAH

 

Selasa, 15 November 2022
Rapat, 13 Juli 1945.
Acara:
Pembicaraan tentang Rancangan Undang-undang Dasar
Peran:
Narator, Soesanto, Woerjaningrat, Wachid Hasjim, Agoes Salim, Soekiman, Djajadiningrat, Wongsonagoro, Oto Iskandardinata, Nyonya Santoso (Maria Ulfah), Parada Harahap, Latuharhary, Soekarno.

LIHAT NASKAH

 

Kamis, 17 November 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 14 Juli 1945
Acara:
Pembicaraan tentang Pernyataan Kemerdekaan
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Soekarno, Hadikoesoemo, Muh. Yamin, Soerjo, Agoes Salim, Wiranatakoesoema, Abikoesno.

LIHAT NASKAH

 

Selasa, 22 November 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman, Soekarno, Hatta.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Kamis, 24 November 2022
Sidang Kedua (Lanjutan)
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (Lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Soepomo, Soeroso.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Selasa, 29 November 2022
Sidang Kedua (Lanjutan)
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (Lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman Wedyodiningrat, Soeroso, Soetardjo, Soekiman, Soepomo, Hatta, Soekardjo Wirjopranoto, Kolopaking, Boentaran.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Kamis, 01 Desember 2022
Sidang Kedua (Lanjutan)
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (Lanjutan)
Peran:
Narator, Yamin, Soepomo, Soekardjo, Radjiman, Hatta, Soekarno, Dahler.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Selasa, 06 Desember 2022
Sidang Kedua (Lanjutan)
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (Lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman, Liem Koen Hian, Hatta, Dahler, Baswedan, Soekardjo Wirjopranoto, Soepomo, Soetardjo, Maramis.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Kamis, 08 Desember 2022
Sidang Kedua (Lanjutan)
Rapat Besar, 15 Juli 1945
Acara:
Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar (Lanjutan)
Peran:
Narator, Radjiman, Hatta, Soepomo, Radjiman, Soerdjohamidjojo, Soekardjo, Woerjaningrat, Soetardjo, Soerjohamidjojo, Abikoesno Tjokrosujoso, Hadikoesoemo.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Selasa, 13 Desember 2022
Sidang Kedua
Rapat Besar, 16 Juli 1945
Acara:
Melanjutkan Pembahasan Rancangan Undang-undang Dasar
Peran:
Narator, Radjiman, Soekarno, Soepomo, Hatta, Soetardjo, Muhammad Yamin.

LIHAT NASKAH: SESI 23 & SESI 24

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Kamis, 15 Desember 2022
Lanjutan Lampiran-Lampiran
Keterangan:
Bagian ini berisi lampiran.
Aktor:
Narator, Soekarno, Kaityoo, Mohammad Hatta.

LIHAT NASKAH

PILIH PERAN   |   DAFTAR MENONTON

Program ini berkolaborasi dengan:

helatari-hero-2022-1

Undangan Terbuka Helatari Komunitas Salihara 2023

Komunitas Salihara membuka kesempatan seluas-luasnya kepada koreografer dan kelompok tari di seluruh Indonesia untuk menjadi peserta Helatari 2023. Peserta terpilih akan mendapatkan bantuan produksi dan kesempatan mementaskan karyanya pada Helatari Salihara 2023. Tim Kurator Salihara selalu mengupayakan mencari koreografer berkualitas yang berminat pada karya-karya inovatif.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Karya tari adalah karya baru yang berangkat dari khazanah tradisi maupun kontemporer.

  1. Tim Juri akan memilih 3 (tiga) koreografer/kelompok tari dengan proposal terbaik dan akan dipentaskan di Helatari Salihara 2023;
  2. Bantuan produksi untuk setiap koreografer/kelompok tari terpilih maksimal
    Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah);
  3. Selain bantuan produksi, Komunitas Salihara juga memberikan bantuan berupa
    fasilitas yang tersedia: ruang pentas dan fasilitas pendukungnya, promosi dan
    publikasi acara, dokumentasi (foto dan video), dan akomodasi di Wisma Salihara;
  4. Komunitas Salihara tidak menanggung biaya transportasi dan konsumsi koreografer
    /kelompok tari terpilih;
  5. Selama persiapan pementasan, koreografer/kelompok tari terpilih akan mendapatkan pendampingan dari Dewan Kurator Komunitas Salihara.
  1. Koreografer/kelompok tari adalah warga negara Republik Indonesia dan belum berusia 35 tahun pada 31 Desember 2023;
  2. Menulis konsep karya maksimal 1 halaman (400 kata);
  3. Menulis portofolio/CV koreografer/kelompok tari;
  4. Membuat surat pernyataan yang ditandatangani koreografer di atas kertas bermeterai Rp10.000 bahwa karya tersebut adalah karya asli, bukan jiplakan atau plagiat;
  5. Konsep karya, RAB produksi, CV dan portofolio koreografer/kelompok tari, dan 2 (dua)rekaman pertunjukan berupa tautan atau file dikirim ke opencall@salihara.org. Proposal dan berkas pelengkap dikirim dengan subjek Undangan Terbuka Helatari 2023_Nama koreografer/Kelompok Tari selambatnya 28 Desember 2022 pukul 23:59 WIB. Formulir pendaftaran, CV dan RAB produksi bisa diunduh di sini;
  6. Panjang karya tari kurang-lebih 30-50 menit;
  7. Karya tari belum pernah dipentaskan di Komunitas Salihara dan tidak sedang diikutkan dalam perlombaan lain;
  8. Jumlah keseluruhan tim produksi tidak lebih dari 12 orang (sudah termasuk koreografer, penari dan kru).
  1. Pengiriman proposal: 25 September-28 Desember 2022.
  2. Pengumuman: 15 Februari 2023*.
  3. Pentas: Juni-Juli 2023.

*Pengumuman diundur (semula tanggal 04 Februari)

Dewan Kurator Salihara.
  1. Undangan terbuka ini tidak berlaku untuk koreografer/kelompok tari yang termasuk keluarga inti karyawan Komunitas Salihara dan anggota Tim Juri.
  2. Keputusan Tim Juri tidak bisa diganggu gugat.