Catatan pendek Membaca Amerika Latin: Viva! Reborn!
Pada 2017, Komunitas Salihara menggelar program Literature and Ideas Festival (LIFEs) sebagai bentuk baru dari Bienal Sastra Salihara yang telah berlangsung sejak 2011. Berbeda dengan Bienal Sastra yang lebih banyak menampilkan program pembacaan dan diskusi, LIFEs hadir dengan nuansa segar lebih mengedepankan perbincangan ide dan gagasan, juga memberikan pengalaman artistik kepada pemirsa dalam bentuk pertunjukan.
LIFEs 2017 mengangkat tema “Membaca Amerika Latin” dengan tajuk Viva! Reborn!. Sebagai wilayah maupun sebagai entitas budaya, Amerika Latin menawarkan banyak gagasan penting: teori ketergantungan, teologi pembebasan, realisme magis—untuk menyebut tiga di antaranya. Minat pembaca Indonesia terhadap sastra dan pemikiran dari Amerika Latin boleh dibilang sangat tinggi dibanding terhadap wilayah dunia lainnya. Belum lagi tingginya popularitas tari, musik, film dan kuliner dari kawasan ini. Amerika Latin juga bisa diperbandingkan dengan Indonesia dalam banyak hal: sejarah kolonialisme, pengalaman Perang Dingin, rezim militer dan demokrasi, masalah lingkungan hingga perjumpaan agama Abrahamik dengan agama lokal.
Begitu banyak gagasan yang bisa kita perdalam dalam pertemuan Indonesia-Amerika Latin. LIFEs 2017 berpuncak pada bulan Oktober yang bertepatan dengan Bulan Bahasa. Serangkaian program LIFEs “Membaca Amerika Latin” dilakukan pada 07 hingga 28 Oktober 2017, dengan balutan keasyikan Selasa dansa, Kamis membaca, Sabtu-Minggu pesta sastra.
Dansa, Sastra, dan Pesta
Untuk merayakan pertemuan Indonesia-Amerika Latin baik dalam hal sastra, kuliner, dan isu lainnya, Komunitas Salihara mempertemukan sastrawan Indonesia dengan sastrawan Amerika Latin yang dikemas dalam kehadiran diskusi dan pertunjukan. Program lokakarya juga dihadirkan LIFEs 2017, seperti lokakarya tari Salsa, menulis kritik sastra, story telling, hingga lokakarya penerjemahan sastra. Pemateri lokakarya pun dihadirkan dari beberapa negara, seperti Brigitte Schär (Swiss), Sergio Chejfec (Argentina), Victor Heringer (Brasil) dan Pablo Jofré (Cile).
LIFEs 2017 juga menampilkan pertunjukan teater dengan tajuk Xalisco, A place sutradara Ines Somellera (Meksiko-Indonesia) dengan kolaborasi instalasi panggung karya perupa Hanafi (Indonesia). Pertunjukan lainnya menampilkan Musik Puisi: Adimas Immanuel & Sri Hanuraga (Indonesia), Konser Piano Cile dari José Riveros (Cile), Malam “Mooi Indië” yang menampilkan Boi Akih (Belanda), Iksaka Banu dan Joss Wibisono (Indonesia). Tak hanya pertunjukan, ada pula pameran seni rupa yang menampilkan karya Hanafi dengan tajuk Xalisco Performative Exhibition: Juan Preciado, pameran ini adalah respons pada novel sastrawan Amerika Latin berjudul Pedro Paramo karya Juan Rulfo.
Perbincangan ide dan gagasan juga dituangkan dalam forum diskusi dengan program Diskusi Kamis: Klasik nan Asyik, Diskusi sore: Tamu dari Seberang, Klub Buku Foto Membahas Gagasan dalam Buku Foto dari Indonesia dan Amerika Latin, Indonesia Millenial Forum (IMF) di LIFEs dan Diskusi Meja Bundar. Para pengisi forum diskusi ini tidak hanya menampilkan pembicara dari Indonesia, tetapi juga menampilkan beberapa pembicara dari Amerika Latin, seperti Héctor Abad Faciolince (Kolombia), Veronica Stigger (Brasil) dan Carmen Boullosa (Meksiko). Tak luput pula program pemutaran film dihadirkan dalam festival ini. Beberapa film bertema Amerika Latin pun diputar, seperti Mi Vida Dentro (Meksiko), Pedro Páramo (Meksiko), ropa Tde Elite (Brasil), Gabo (Kolombia), dan Habanastation (Kuba).
Indonesia Membaca Amerika Latin
Panggung Membaca Amerika Latin juga menyajikan perbincangan menarik dari para narasumber Indonesia. Di antaranya, Dewi Candraningrum, Nirwan Dewanto, Ronny Agustinus, Yusi Avianto Pareanom, Berto Tukan, Lala Bohang, Lisabona Rahman, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie dan Goenawan Mohamad. Selain itu, Komunitas Salihara bekerjasama dengan beberapa penerbit untuk menggelar Bazar Buku, menghadirkan buku-buku penting dan menarik di Indonesia. Bazar Buku menjual buku-buku sastra, filsafat, sejarah, politik dan kategori lain yang berkaitan erat dengan dunia seni dan pemikiran. Dengan adanya program Bazar Buku, bacaan-bacaan terjemahan dari karya sastra Amerika Latin pun dapat didistribusikan pada publik Salihara yang lebih luas.
Hal menarik lainnya dalam LIFEs 2017 Membaca Amerika Latin: Viva! Reborn!, menyajikan perbincangan tentang isu-isu mutakhir seperti beragam media di era teknologi, pembahasan tentang penulis perempuan Amerika Latin, problematika politik dan iman, juga tentang bagaimana perkembangan sastra dan pemikiran Amerika Latin dalam peta dunia, dan perihal sosial ekonomi politik hingga mempertanyakan kembali tentang gagasan kiri Amerika Latin. Program ini dikemas dengan begitu padat namun tetap berisi dan tajam. Pada LIFEs selanjutnya Komunitas Salihara akan terus menyajikan tema-tema beragam dan mutakhir.