Interaksi antara Tubuh dan Ruang dalam Performing Spiral

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Koreografer: Josh Marcy
Penampil: Althea Sri Bestari, Florentina Windy, 
Nudiandra Sarasvati, Syanindita Prameswari
Kolaborator Artistik: Taufik Darwis
Komposer: Arham Aryadi
Lighting design: Deden J. Bulqini
Kostum: IyoNono
Manajer Produksi: Christy Ratna Gayatri

Teater Salihara, 06 & 07 Agustus 2022 | 19:00 WIB (Sabtu) & 16:00 WIB (Minggu)

 

Jakarta, 06 Agustus 2022 – Musim Seni Salihara memasuki babak pertama dalam festival seni yang berlangsung selama satu (1) bulan lamanya. Gelaran ini dibuka dengan penampilan pembuka dari koreografer dan seniman tari, Josh Marcy lewat pertunjukan Performing Spiral pada 6 dan 7 Agustus lalu. Karya yang berlangsung selama 80 menit ini berbicara mengenai hasil riset sang koreografer yang telah ia lakukan sejak 2018.

Pertunjukan pembukaan ini menjadi titik awal bagi Komunitas Salihara dalam menyuarakan semangat berkesenian luring pasca-pandemi. Pertunjukan ini meninggalkan beragam kesan terhadap 240 orang yang hadir dalam dua hari pertunjukan. Pertunjukan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan politisi seperti Inayah Wahid, Slamet Rahardjo, Saras Dewi, Hilmar Farid, dan Rangga Riantiarno.

Cahyo, salah satu penonton Performing Spiral, turut merasakan energi di dalam pementasan tersebut dan menangkap bahwa dalam menyampaikan sesuatu bisa dilakukan dengan medium yang beragam. “Acara tadi itu sangat membuat saya berpikir bahwa dalam gerak ada momen atau bahasa yang bisa disampaikan dengan cara-cara yang sangat beragam (seolah) gerak memiliki motivasi untuk menyampaikan maksud-maksud tertentu. Itu yang saya rasakan tadi.” 

Josh Marcy, bercerita mengenai latar belakang akan kekaryaan termutakhirnya “Berawal dari ketertarikan terhadap dialog antar tubuh dan ruang, saya kemudian mencatatkan beberapa material gerak yang signifikan mengenai bagaimana tubuh dan mekanismenya berdialog terhadap ruangnya – baik internal maupun eksternal. Salah satunya adalah gerak spiral.”

“Saya mempelajari dan mengalami bagaimana kemampuan tubuh melakukan gerak rotasi ini merupakan salah satu hal penting dalam membentuk proses rekognisi. Dalam hal ini, gerak spiral membuka akses sirkulasi pada tubuh terhadap ruang di sekelilingnya, serta kemungkinannya untuk berinteraksi dengan tubuh dan subjek lain”, lanjut Josh.

Sebagai sebuah karya seni Performing Spiral tidak hanya hadir sebagai sebuah objek pertunjukan saja melainkan dapat diinterpretasikan sebagai sebuah praktik terbuka dan refleksi tubuh yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari. 

Sang koreografer berharap bahwa karya ini dapat mengundang keterlibatan penonton di dalam praktik ketubuhan spiral dan berinteraksi seturut dengan subjektivitasnya masing-masing – baik secara intelektual, sensori, maupun respon kreatif lainnya. 

 

Tentang Josh Marcy:

Seorang seniman tari yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Praktik artistiknya berada di seputar pembacaan kritis mengenai “apa itu tubuh” dan “apa itu ruang”, serta bagaimana dialog antar keduanya membentuk realita. 

Josh mengembangkan riset gerak yang diberi tajuk Body/Space; sebagai sebuah pendekatan artistik terhadap medium ketubuhan. Riset ini yang kemudian diterapkan ke dalam berbagai proses kreatif yang ia lakukan, baik dalam penciptaan karya maupun dalam pelatihan gerak sehari-hari. Praktik artistiknya merujuk pada proses rekognisi – untuk merefleksikan, mengalami, serta membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, yang menjadi bagian maupun realita yang lain.

Beberapa karyanya telah dipertunjukan di berbagai program kesenian, antara lain : Pedestrian di Jakarta Dance Meet Up Reguler and Jakarta Dance Meet Up selection (2017-2018), Spasial di Komunitas Salihara (2018), The Meeting di Jakarta Dance Extravaganza (2019), Side To side, In Scale di Bintaro Design District (2019). Sejak 2018, Josh juga terlibat dalam konstelasi seniman kolaborator di dua karya koreografer Jerman, Isabelle Schad, yaitu Reflection dan Inside Out

 

Tentang Musim Seni Salihara:

Musim Seni Salihara (MSS) adalah festival dua tahunan yang merupakan kelanjutan dari Salihara International Performing Arts Festival (SIPFest). Dalam penyelenggaraannya, MSS tetap mempertahankan nilai-nilai dari SIPFest yaitu tetap mempersembahkan kebaruan dalam pertunjukan seni yang dikombinasikan dengan bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan situasi. Tahun 2022 ini, MSS tidak hanya diisi oleh rangkaian seni pertunjukan saja namun juga dilengkapi oleh pameran (Kelana Boneka) dan juga seri diskusi (Fokus!). Musim Seni Salihara 2022 juga secara khusus menampilkan sejumlah eksperimentasi dari para seniman boneka kontemporer dan mengapresiasi keragaman teater boneka dan wayang yang sudah hadir begitu lama di Nusantara.

 

 

Tentang Komunitas Salihara Arts Center

Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.

___________________________________________________________________ 

Untuk mengetahui detail pertunjukan silakan kunjungi sosial media Komunitas Salihara: Twitter @salihara | Instagram @komunitas_salihara | atau hubungi: media@salihara.org

Shopping Basket

Berlangganan/Subscribe Newsletter