26 & 27 Juni; 03 & 04 Juli 2021
Densiel Lebang | Eka Wahyuni | Krisna Satya | Leu Wijee
YouTube Komunitas Salihara
Tahun ganjil selalu dipenuhi acara dan program seru dari Komunitas Salihara Arts Center. Bukan hanya sebagai tahun penyelenggaraan Literature and Ideas Festival Salihara (LIFEs) saja, tapi juga tahun di mana dua mini festival yaitu Helateater (festival teater) dan Helatari (festival tari) berlangsung. Setelah Helateater 2021 mengobati rasa kangen para penikmat seni pertunjukan dengan penampilan seniman teater pilihan dari seleksi open call, kali ini giliran Helatari Salihara yang akan menemani anda semua!
Helatari Salihara sendiri adalah festival seni tari kontemporer dua tahunan yang menampilkan karya-karya tari baru yang berangkat dari khazanah tradisi tari Nusantara maupun dunia. Tahun ini Komunitas Salihara menampilkan empat koreografer yang lolos melalui proses seleksi Undangan Terbuka.
Empat koreografer tersebut terpilih dari total 51 proposal dari seluruh Indonesia. Dewan Juri memilih para koreografer atau kelompok tari yang mendaftar dengan beragam pertimbangan. Totalitas dari artikulasi konsep yang diajukan, bagaimana penyajian secara digital, portfolio pelamar hingga rekam-jejak perjalanan kreatif para koreografer. Akhirnya empat koreografer pilihan itu adalah Densiel Lebang (Jakarta), Eka Wahyuni (Yogyakarta), Krisna Satya (Bali) dan Leu Wijee (Jakarta)
Empat koreografer pilihan ini hadir dengan bentuk presentasi dan ekspresi artistik yang lain dari pentas seni tari selama ini. Empat koreografer ini mengajak kita menikmati alih wahana seni tari ke dalam media digital.
Densiel Lebang (Jakarta) membawakan Another Body – Another Space – Another Time, sebuah karya memperlihatkan bagaimana kemampuan tubuh beradaptasi di dalam situasi apa pun, misalnya ketika berada di ruang yang sempitㅡsebuah interpretasi berdasarkan situasi hari ini. Densiel Lebang sendiri adalah koreografer yang baru saja menciptakan film-tari berjudul Chaotic (2020) yang menjadi Official Selection di Kalakari Film Festival, India dan Reeling: Dance on Screen Festival oleh Mile Zero Dance, Kanada, serta ditampilkan di Dance in Asia pada 2020
Eka Wahyuni (Yogyakarta) membawakan karya berjudul Pesona yang mengeksplorasi sudut pandang penonton dan kesan erotika dalam tarian Gong. Karya ini membongkar konsepsi dominan tentang “keindahan” tubuh dan gerak perempuan melalui eksperimentasi terhadap kamera. Eka Wahyuni sendiri adalah koreografer yang banyak terlibat di dalam beberapa proyek dan kolaborasi seni. Ia menginisiasi forum kecil untuk seniman muda di Berau, Kalimantan Timur, juga platform Portaleka dan Tepian Kolektif yang kegiatannya berhubungan dengan seni pertunjukan baik diskusi maupun penciptaan karya.
Krisna Satya (Bali) membawakan karya berjudul Sikut Awak yang menelusuri hubungan tubuh dengan bangunan (ruang), di sini adalah sebuah istilah bernama sikut satak, salah satu konsep arsitektur tradisional Bali. Krisna Satya adalah kreografer yang kerap berpartisipasi dalam sejumlah lokakarya kepenarian bersama sejumlah koreografer penting dari Indonesia dan mancanegara. Ia pernah mengikuti program Koreografer Muda Potensial di Indonesian Dance Festival 2018 dan mengikuti tur bersama Cie Express Company di Prancis pada 2019.
Leu Wijee (Jakarta) membawakan karya Museum I: Waves, sebuah karya tari kontemporer berdasarkan pengamatan dan ingatan kolektif si koreografer terhadap peristiwa bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018. Leu Wijee adalah koreografer kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah, 1998. Ia memulai proses kreatif di dunia tari dengan gaya hip-hop sejak 2011 dan memperluas praktik artistiknya ke ranah tari kontemporer. Ia pernah terpilih tsebagai salah satu seniman dalam program Open Lab Upcoming Choreographer oleh Dewan Kesenian Jakarta, 2020
Helatari Salihara 2021 bisa kita saksikan pada Sabtu-Minggu, 26-27 Juni & 03-04 Juli 2021, di kanal YouTube: Salihara Arts Center. Info lebih lengkap kunjungi www.salihara.org
Tentang Komunitas Salihara Arts Center
Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.
___________________________________________________________________
Untuk mengetahui detail pertunjukan sila kunjungi sosial media Komunitas Salihara: Twitter @salihara | Instagram @komunitas_salihara atau hubungi: media@salihara.org/0821-1252-0568 (Muhammad Ridho)